BNNP tak Temukan Narkoba dalam Minuman Torpedo

Tantangan menyayat tangan dilakukan siswa terpengaruh medsos bukan minuman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung menyatakan kasus sejumlah anak sekolah di Lampung Tengah yang mengonsumsi minuman energi merek Torpedo lalu menyayat tangannya sendiri, bukan pengaruh minuman. Setelah uji laboratorium minuman energi tersebut ditemukan tidak mengandung zat narkotika (benzodiazepin) dan obat terlarang (narkoba).

Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga mengatakan, pihaknya telah melakukan uji laboratorium dari sampel minuman berenergi merek Torpedo yang dikonsumsi anak sekolah tersebut di BPOM. “Hasilnya negatif, tidak ada kandungan narkoba,” kata Tagam Sinaga dalam keterangan persnya, Jumat (5/10) malam.

Ia mengatakan hasil uji laboratorium, dari minuman energi merek Torpedo tersebut, terdapat zat kafein dan vitamin, yang layak dikonsumsi orang dewasa bukan anak sekolah. Namun minuman energi tersebut tidak sepatutnya beredar di lingkungan sekolah dan dikonsumsi anak sekolah.

Minuman merek tersebut layak dikonsumsi orang dewasa untuk menambah energi. Karena harganya murah Rp 1.000 maka dapat dibeli oleh siapapun, termasuk anak-anak sekolah.

Sebelumnya, sejumlah anak sekolah di Kabupaten Lampung Tengah melakukan aksi tantangan menyayat tangannya sendiri setelah meminum minuman merek Torpedo. Aksi anak sekolah tersebut sempat meresahkan sekolah dan orang tua seingga perlu diambil tindakan agar tidak menyebar ke anak sekolah lain.

Tagam menyatakan, aksi anak sekolah tersebut bukan pengaruh dari minuman energi tersebut, tapi lebih pada aksi tantangan yang ditontonnya di media sosial. Tindakan anak sekolah yang melakukan aksi menyayat tangannya sendiri, karena tontonan video yang beredar di media sosial sebagai aksi tantangan di antara mereka.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Slamet Wahyudi memerintahkan anak buahnya untuk merazia minuman tersebut yang beredar di sekitar sekolah. Minuman tersebut memang dijual bebas di warung dengan harga yang terjangkau oleh siapa pun termasuk anak sekolah.

Selain merazia warung sekitar sekolah, petugas juga akan mengecek ke sekolah-sekolah untuk memastikan minuman tersbut tidak beredar dalam sekolah. Ia berharap para orangtua siswa dan pihak sekolah sama-sama memantau lingkungan anak-anaknya untuk mencegah terjadi hal serupa.

Let's block ads! (Why?)