JAKARTA, KOMPAS.com - Peluang sektor industri makanan dan minuman mengembangkan perdagangan secara elektronik atau e-commerce makin terbuka.
Catatan dari laman kemenperin.go.id yang mengutip pendapat Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menunjukkan bahwa sektor ini adalah satu dari lima prioritas pemerintah mengembangkan Revolusi Industri 4.0.
"Lima sektor ini demand-nya terbesar di dunia," tuturnya.
Kinerja industri makanan minuman, menurut Kemenperin, terbilang tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan manufaktur.
Dari catatan Kemenperin, kinerja industri makanan da minuman setiap tahun cukup tinggi dengan rata-rata di atas pertumbuhan sektor manufaktur. Pada triwulan III/2017, pertumbuhan industri ini sebesar 9,46 persen atau naik dibanding capaian pada triwulan II/2017 sekitar 7,19 persen.
Target
Lantaran pertimbangan tersebut, perusahaan Garuda Food yang bergerak di sektor makanan dan minuman juga mengambil kebijakan mengembangkan diri di sektor e-commerce.
"Ini langkah antisipasi kami menghadapi ekonomi digital," tutur kata Managing Director Garuda Food, Fransiskus Johny di sela-sela acara Pameran Industri Makanan dan Minuman di Jakarta, Senin (23/4/2018).
Acara yang dibuka Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di kantor Kementerian Perindustrian itu akan berlangsung hingga 27 April 2018.
Fransiskus Johny menjelaskan, pergeseran pola konsumsi masyarakat dari konvensional ke online juga menjadi salah satu alasan pihaknya masuk ke pasar e-commerce. Pertumbuhan penjualan ditargetkan bisa tumbuh di atas 15 persen pada 2018.
"Perkembangan teknologi yang ada saat ini harus kita manfaatkan seoptimal mungkin," pungkas Fransiskus Johny.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/24/195448726/makin-terbuka-peluang-industri-makanan-dan-minuman-kembangkan-perdagangan
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makin Terbuka, Peluang Industri Makanan dan Minuman ..."
Post a Comment