Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menyebutkan, beberapa waktu lalu, warga yang tewas akibat minuman keras (miras) oplosan, biasanya meracik sendiri komposisi minuman tersebut.
Namun, belakangan ini, miras oplosan pun sengaja produksi untuk dijual kepada masyarakat menengah ke bawah, dengan harga yang relatif murah.
"Dahulu kan membuat masing-masing, tetapi sekarang ada pengusahanya," kata Ahmad Heryawan atau Aher di Mukerwil Laskar Aswaja di Wisma CPI, Ciparay Irigasi, Desa Lebakjaya, Karangpawitan, Garut, Sabtu (21/4/2018).
Baca: Tak Disangka Ustaz Abdul Somad Malah Balas Pantun Menteri Susi, Reaksi Susi Langsung Pecah
Aher mengatakan, peredaran minuman keras, awalnya dicurigai terjadi di wilayah pantai laut utara (pantura), namun saat ini menyebar di sebagian daerah di Jawa Barat.
"Belakangan ini, sampai terjadi Sumedang, Garut, Sukabumi, dan Kabupaten Bandung, tepatnya di Cicalengka," katanya.
Ia mengatakan, siapa pun bisa memproduksi miras oplosan ini, karena bahan baku pembuatannya secara mudah bisa didapatkan tanpa aturan ketat.
Robby Purba Ungkap Siapa Roy Kiyoshi Sebenarnya, Hidup Roy Bergantung pada Dirinya https://t.co/fIIkPbnzUK via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 22, 2018
"Contoh, metanol dan obat pembasmi sekarang itu kan barang bebas dijual dan bisa didapatkan," kata Aher.
Maka dari itu, selain menindak tegas produsen miras oplosan, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian pun menindak pula sosok penyedia bahan-bahan tersebut.
"Pengedarnya juga harus dihukum," katanya. (*)
http://jabar.tribunnews.com/2018/04/22/bedanya-minuman-keras-oplosan-dulu-dan-sekarang-menurut-aherBagikan Berita Ini
0 Response to "Bedanya Minuman Keras Oplosan Dulu dan Sekarang Menurut Aher"
Post a Comment