Bir adalah salah satu minuman beralkohol yang paling populer di dunia. Kepopuleran bir mengalahkan minuman beralkohol lainnya seperti wine, tequila, whiskey, vodka dan lain sebagainya. Bukan hanya soal selera, bir banyak dipilih karena harganya cenderung lebih murah dan lebih mudah didapatkan.
Tahukah kamu bagaimana sejarah bir? Siapa yang pertama kali menciptakan dan di tahun berapa bir ditemukan? Geser layarmu ke bawah untuk menemukan jawabannya, ya!
1. Diperkirakan, bir diproduksi sejak 7.000 tahun lalu!
Bisa dibilang, bir adalah salah satu minuman tertua di dunia. Para ahli melakukan tes kimia pada guci tembikar kuno dan memperoleh kesimpulan bahwa bir telah diproduksi sejak 7.000 tahun silam di Iran! Temuan ini menunjukkan kegunaan fermentasi yang paling awal diketahui dan bukti bahwa bir telah diproduksi manusia sejak ribuan tahun lalu.
Penelitian yang sama juga dilakukan di Mesopotamia (sekarang bernama Irak) dan ditemukan fakta bahwa orang Sumeria mengonsumsi bir melalui jerami dan mangkuk komunal pada 6.000 tahun lalu. Di Cina, residu pada tembikar kuno menunjukkan bahwa bir telah diproduksi pada 5.000 tahun silam. Hal ini menunjukkan bahwa bir ditemukan di Asia sebelum menyebar ke benua lainnya.
2. Bir ditemukan setelah manusia sukses bertani sereal
Seperti yang kita tahu, bir dibuat dari biji-bijian sereal, seperti gandum, malt atau barley. Karena bahan utamanya adalah biji-bijian, diperkirakan bir ditemukan setelah manusia sukses dalam bertani. Selain itu, manusia juga mengembangkan teknologi fermentasi untuk menciptakan bir.
Cara membuat bir pun berbeda-beda. Misalnya, ribuan tahun lalu di Cina, bir dibuat dengan menyeduh minuman beralkohol dan diproses dengan cara fermentasi. Sementara, di Iran bir dibuat dengan melakukan proses fermentasi dalam pot tanah liat.
3. Bir dianggap istimewa dan berharga bagi manusia di masa lampau
Bir diperlakukan sebagai minuman yang istimewa oleh manusia di berbagai budaya pada masa lampau. Misalnya, orang-orang Natufian menggunakan bir untuk upacara ritual. Sementara, di kota Uruk, Sumeria pada 5.000 tahun yang lalu, para majikan membayar pekerjanya dengan bir! Wah, unik sekali, ya?
Keunikan tidak berhenti di situ. Di Mesopotamia (Irak kuno) pada 3.900 tahun lalu, puisi kuno diciptakan untuk menghormati Ninkasi, dewi pelindung bir. Bir juga disebutkan dalam puisi kuno berjudul Epic of Gilgamesh. Berikut ini penggalan puisinya:
"He ate until he was full, drank seven pitchers of beer, his heart grew light, his face glowed dan he sang out with joy."
4. Bir juga digunakan sebagai pengobatan pada zaman Mesir kuno
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bir tidak hanya diminum untuk bersenang-senang, tapi juga dipakai untuk pengobatan! Masyarakat Mesir kuno memanfaatkan bir untuk mengobati orang sakit. Selain itu, mereka juga menganggap bir sebagai obat yang bisa memperkuat tubuh. Masyarakat Mesir kuno percaya bahwa bir memegang jiwa manusia, tutur laman Ancient Pages.
Lebih lanjut, sekitar 100 obat-obatan di zaman Mesir kuno mengandung bir. Bir dianggap sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tubuh, bukan hanya sekadar minuman keras. Di masa lampau, anak-anak hingga orang dewasa memiliki kebiasaan minum bir. Masyarakat Mesir kuno mempercayai bahwa bir merupakan minuman para dewa.
Baca Juga: Ini 5 Sisi Baik Alkohol bagi Tubuh Jika Diminum dalam Batas Wajar
5. Bir juga digunakan sebagai alat pembayaran di masa lalu
Uang adalah alat pembayaran yang sah untuk saat ini. Namun, tahukah kamu, di zaman dahulu bir dipakai sebagai alat pembayaran untuk pekerja! Ini terjadi di masyarakat Mesir kuno, di mana mereka menerima bir sebagai alat pembayaran selepas bekerja. Rata-rata, mereka menerima 4-5 liter bir per hari sebagai upah membangun piramid!
Ini tidak terjadi pada satu kebudayaan saja. Metode pembayaran dengan minuman beralkohol juga terjadi di Inggris. Di abad pertengahan, tepatnya di abad ke-14, penyair Geoffrey Chaucer dibayar dengan wine. Ia dibayar dengan 252 galon wine per tahun oleh Raja Richard II. Unik, ya?
6. Perempuan pembuat bir sangat dihormati di masa lampau
Proses pembuatan bir pada 150 tahun belakangan didominasi oleh kaum lelaki. Padahal, jauh sebelum itu, para pembuat bir rata-rata adalah perempuan! Dari bukti awal pembuatan bir pada 7.000 tahun sebelum Masehi, perempuan adalah pembuat bir utama di banyak kebudayaan, sebelum akhirnya digantikan laki-laki pada era industri.
Dalam banyak budaya, para dewa dan dewi pelindung pembuat bir digambarkan sebagai sesosok perempuan dan dikaitkan dengan nilai-nilai kesuburan. Namun, sejak pertengahan abad ke-18, perempuan dilarang terlibat dalam proses pembuatan bir. Peran mereka diturunkan sebagai pelayan bar, operator pub atau sekretaris.
7. Bir di era sekarang dianggap sebagai social drink
Banyak perubahan terjadi pada bir. Budaya meminum bir kini mulai bergeser. Dari yang awalnya digunakan untuk obat bagi masyarakat Mesir kuno, bir sekarang dianggap sebagai social drink. Artinya, bir diminum sebagai sarana untuk mengakrabkan diri dan bersosialisasi dengan sesama.
Namun kini bir sering disalahgunakan. Banyak orang yang menjadi alkoholik dan tidak bisa mengontrol diri untuk minum minuman keras. Akibatnya, berbagai masalah kesehatan pun terjadi, seperti menyebabkan penyakit hati (liver), tekanan darah tinggi, kesulitan tidur, GERD, masalah jantung hingga kanker. Ingat, segala sesuatu yang berlebihan itu tak baik!
Nah, itulah 7 fakta sejarah seputar bir, minuman beralkohol yang paling populer di dunia. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya!
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Kecanduan Alkohol Secara Bertahap
https://www.idntimes.com/science/discovery/nena-zakiah-1/sejarah-birBagikan Berita Ini
0 Response to "Intip 7 Fakta Sejarah Bir, Minuman Beralkohol Paling Populer di Dunia - IDN Times"
Post a Comment