Search

Rupiah Anjlok, Margin Produsen Makanan & Minuman Tergerus

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga menyentuh level baru di Rp 15.000/US$.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gappmi) Adhi S. Lukman margin produsen berskala besar-menengah sudah tergerus.

Hal ini disebabkan karena mereka masih menahan harga supaya tidak kehilangan pembeli.


Adapun dia mengatakan level toleransi industri mamin terhadap kurs dolar sebenarnya memang Rp 15.000/US$.

"Memang margin mereka pasti tergerus, tapi mereka sudah punya perencanaan jangka panjang. Mereka tidak terbiasa menaikkan harga di pertengahan tahun, apalagi ini sudah mendekati akhir tahun. Perkiraan saya, awal tahun depan mereka akan lakukan penyesuaian," ujar Adhi kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/10/2018).

Dia menambahkan, supermarket dan toko-toko retail besar biasanya memberikan pemberitahuan sebulan sebelum menaikkan harga.

Sebaliknya, Adhi mengungkapkan bahwa industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak di sektor mamin sudah menaikkan harga dengan kisaran 5-10%. Pilihan lainnya, industri mamin rumahan ini akan mengurangi ukuran kemasan supaya menyesuaikan dengan biaya produksi.

"Rata-rata saya lihat banyak yang sudah naik. Di restoran, kantin, banyak yang naik. Kita sudah merasakan, rumah makan Padang juga kan," katanya.

Adhi menuturkan industri makanan dan minuman paling tertekan adalah mereka yang menggunakan bahan baku tepung terigu. Seperti diketahui, harga tepung terigu sudah naik 10% sejak Agustus lalu.

"Dengan naik harga segitu, bayangkan mereka buat kue yang bahan bakunya 70% terigu, sisanya kan gula. Mereka sudah pasti naikkan harga, nggak bisa nggak. Apalagi mereka tidak punya strategi jangka panjang, harga segini ya jualnya harus untung," jelas Adhi.

(ray/ray)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnbcindonesia.com/news/20181004143448-4-36067/rupiah-anjlok-margin-produsen-makanan-minuman-tergerus

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Anjlok, Margin Produsen Makanan & Minuman Tergerus"

Post a Comment

Powered by Blogger.