Search

Bartender Tak Cuma Perlu Jago Meracik Minuman

KOMPAS.com - Profesi bartender alias peramu minuman di bar dan kafe, mensyaratkan pengetahuan yang baik akan jenis-jenis minuman yang diracik.

Kemampuan meracik minuman (mixiology) ini menurut Hartono, General Manajer Foreplay Club Surabaya, hanya bisa didapat jika seorang bartender sering berlatih.

"Semua tergantung jam terbang dan kreativitas seorang bartender mencampur minuman dengan berbagai bahan," kata Tono, panggilan akrabnya.

Selain soal pengetahuan, seorang bartender juga perlu memiliki kemampuan berkomunikasi, ramah, dan tanggap situasi.

Tono yang cukup lama menemuki profesi bartender menambahkan, bartender umumnya melengkapi diri dengan kemampuan menghibur tamu menggunakan medium yang ada di sekitar tempat kerjanya yang dipenuhi botol dan gelas.

Kemampuan itu dinamakan juggling dan flairing atau melempar botol dan gelas tanpa isinya tumpah.

"Kemampuan juggling dan flairing termasuk skill yang perlu dikuasai bartender," ujar pria yang pernah menjuarai lomba bartender terbaik di Yogyakarta ini.

Bartender dari Indonesia, M.Fauzi Rahman (kanan) dalam kompetisi final Heineken Global Bartender Competition 2018 di Amsterdam.Kompas.com/Lusia Kus Anna Bartender dari Indonesia, M.Fauzi Rahman (kanan) dalam kompetisi final Heineken Global Bartender Competition 2018 di Amsterdam.
Ia mengatakan, dulunya syarat utama menjadi bartender adalah skill menghibur tamu dengan juggling dan flaring.

Bartender yang sudah mahir, bisa berakrobat dengan lebih dari 3 botol dan gelas sekaligus.

"Tetapi kini kemampuan itu bisa dipelajari sambil jalan. Yang penting pengetahuan tentang minuman. Ini bisa dipelajari dengan ikut kursus atau lewat bangku sekolah," ujarnya.

Kemampuan bartender melakukan juggling juga menarik M.Fauzi Rahman, bartender di sebuah bar di Surabaya, memilih profesi ini.

"Saya mulai latihan bareng dengan teman supaya bisa melakukan juggling dan akhirnya pilih SMK Pariwisata. Setelah lulus, sejak 2012 saya mulai kerja jadi bartender," kata Fauzi.

Menurut Fauzi, pekerjaan ini juga membuatnya memiliki banyak kenalan, bahkan mengantarkannya ke Amsterdam Belanda untuk mengikuti kompetisi internasional bartender yang diadakan oleh produsen bir Heineken.

"Senang sekali bisa mewakili Indonesia, walau tidak menang tapi saya sudah melakukan yang terbaik," katanya.

Di ajang tahunan tersebut, Fauzi bersaing dengan 13 bartender dari negara-negara lain untuk menyajikan bir Heineken dari mesin penuang bir (draugt) sesuai standar.

"Kalau langkah-langkah standar tersebut tidak dilakukan seorang bartender, rasa birnya bisa tidak enak," ujarnya.

Padahal, jika minuman yang disajikan tidak enak, jangan harap tamu tersebut akan memesan lagi minuman yang sama.

Bartender sedang menuang bir dari mesin draught.Kompas.com/Lusia Kus Anna Bartender sedang menuang bir dari mesin draught.
Penghasilan yang lumayan juga menjadi daya tarik lain mengapa saat ini banyak anak muda tertarik dengan profesi bartender.

"Kalau punya nilai plus, nilai tawar seorang bartender akan tinggi," kata Tono.

Profesi ini pun semakin dibutuhkan seiring dengan naiknya sektor pariwisata di Indonesia.

"Peminat bartender semakin banyak, ditandai dengan semakin banyaknya kursus bartender yang tersebar di berbagai kota," katanya.

Urutan dalam profesi bartender antara lain bar assistant, bartender, bar captaint, bar supervisor, dan bar manajer. Penghasilannya pun bisa mencapai puluhan juta per bulan.

Berminat?


Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/24/211947420/bartender-tak-cuma-perlu-jago-meracik-minuman

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bartender Tak Cuma Perlu Jago Meracik Minuman"

Post a Comment

Powered by Blogger.