Namun, apakah anak-anak sebenarnya boleh meminum kopi?
Roberta Anding, seorang ahli diet dan direktur nutrisi olahraga di Texas Children's Hospital, mengatakan bahwa anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi apapun yang mengandung kafein. Hal ini dikarenakan kafein dapat menyebabkan waktu tidur anak-anak terganggu, ungkap Anding kepada Live Science.
Sementara Dr. Nicole Caldwell, asisten profesor pediatrik dari Nationwide Children’s Hospital, berpendapat anak-anak lebih sensitif terhadap efek dari kafein daripada orang dewasa. Oleh karena itu, kafein bisa membuat mereka menjadi hiperaktif, mudah gelisah, sakit perut, dan tidak bisa tidur.
Kopi yang mengandung kafein bersifat stimulan. Dilansir Medical News Today, kafein bekerja seperti zat kimia yang disebut adenosin. Setelah diminum, kafein diserap oleh jaringan tubuh dan darah dalam waktu 45 menit dan bertahan selama empat hingga enam jam.
Ketika tidur, adenosin memperlambat aktivitas saraf dan membuat otak berkembang sehingga oksigen bisa masuk. Kafein melakukan hal serupa dengan menstimulasi otak tanpa perlu tidur dan mengubah aktivitas saraf, sehingga ia dapat membuat seseorang tetap terjaga dan berenergi.
Kafein bukan hanya terdapat pada kopi, melainkan juga pada teh, cokelat, dan minuman berenergi.
Kapan anak-anak boleh minum kopi dan minuman kafein lainnya?
Asosiasi ahli pediatrik di AS, American Academy of Pediatrics, menyarankan agar anak-anak sebaiknya tidak mengonsumsi apapun yang mengandung kafein hingga berusia 12 tahun. Dan itu termasuk minuman ringan yang bersoda dan perasa.
Setelah mereka mencapai usia 12 tahun, kandungan kafein yang boleh dikonsumsi adalah 85 hingga 100 miligram sehari. Sementara orang dewasa dapat mengonsumsi 400 hingga 500 miligram kafein per hari.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Apakah Minuman Kopi Aman untuk Anak?"
Post a Comment