Demam Piala Dunia, Restoran Yakiniku Ini Sajikan Minuman dan ...

Jakarta - Tak hanya di Rusia, demam piala dunia pun tengah melanda Jepang. Restoran di Kyoto ini, sajikan minuman hingga daging yakiniku berwarna biru.

Makanan berwarna biru mungkin sudah tidak asing lagi. Dalam beberapa tahun terakhir tren makanan berwarna cerah mulai diminati, salah satunya makanan biru. Seperti pancake blueberry, blue corn, hingga milkshake.

Namun di Kyoto, Jepang, ada restoran yang menyajikan daging sapi berwarna biru untuk memeriahkan piala dunia. Restoran ini bernama Yakiniku Bare Yaruki & Ponto-cho Yakiniku Yaruki.

Demam Piala Dunia, Restoran Yakiniku Ini Sajikan Minuman dan Daging Biru

Foto: Istimewa

Restoran ini menarik perhatian dengan menghidangkan blue horumon, hidangan daging yakiniku yang berwarna biru cerah untuk dipanggang oleh para pengunjung. Dilansir dari Sora News24 (19/06), menu edisi khusus ini dibuat untuk mendukung tim nasional Jepang di ajang Piala Dunia 2018, yang memiliki julukan 'Samurai Blue'.

Sebelumnya restoran ini memang telah menyajikan minuman dan kari Jepang berwarna biru, namun ini baru pertama kalinya mereka menghidangankan irisan daging yakiniku dengan warna biru yang melekat sempurna.

Irisan daging horumon dibumbui dengan daun mint dan warna biru yang cerah dari spirulina alami. Spirulina merupakan mikroalga yang aman untuk dikonsumsi, dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Untuk menikmati hidangan yakiniku biru ini, harganya cukup terjangkau, sekitar 506 Yen (Rp. 64.000,-).

Foto: Istimewa

Meski harganya terbilang cukup murah, tapi rupanya ada makna sendiri dibaliknya. Angka harga 506 jika dibaca satu per satu dalam bahasa Jepang, terdengar mirip seperti "Goal".

Selain menikmati sajian daging biru, restoran ini juga menyajikan bir biru, wine biru, es lemon biru, dan jenis minuman biru lainnya yang akan menemani pengunjung untuk menonton pertandingan bola.

Menu spesial biru ini berlangsung dari 14 Juni, ketika hari pembukaan Piala Dunia 2018. Hingga selama Jepang masih berlaga di Piala Dunia.

Let's block ads! (Why?)