SIAPA di antara Anda yang senang meminum minuman bersoda? Ya, minuman jenis ini memang menjadi favorit bagi banyak orang. Tapi sayangnya, minuman ini memiliki sejumlah dampak tidak menguntungkan bagi kesehatan.
Minuman bersoda atau soft drink yang beredar di masyarakat sering diidentikkan dengan minuman berkarbonasi. Padahal keduanya memiliki perbedaan.
Minuman berkarbonasi yang benar tidak mengandung bahan tambahan dan berasal dari mineral alami. Sedangkan minuman bersoda yang beredar di masyarakat seringkali ditambahkan perasa dan zat aditif.
Melansir Healthline, Selasa (8/5/2018), berikut fakta terkait minuman bersoda yang memiliki rasa:
Menambah berat badan
Perasa yang ditambahkan dalam minuman bersoda biasanya adalah gula cair. Gula tersebut memasok sejumlah besar fruktosa ke tubuh yang tidak mengenyangkan. Sehingga mereka yang meminumnya sambil makan akan mengonsumsi kalori lebih banyak. Bila hal itu terus terjadi dan kalori yang masuk tidak dibakar, maka risiko kenaikan berat badan akan bertambah besar.
Penumpukan lemak pada hati
Gula terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel dalam tubuh sedangkan fruktosa hanya dapat dimetabolisme oleh satu organ yaitu hati. Konsumsi fruktosa secara berlebihan dapat membuat lemak menumpuk di hati. Kondisi ini disebut fatty liver atau perlemakan hati yang bisa merusak fungsi hati danbmenyebabkan sirosis yang mengarah ke gagal hati.
Meningkatkan jumlah lemak perut
Tentu tidak ada orang yang ingin perutnya buncit alias terjadi penumpukan lemak visceral. Namun konsumsi fruktosa berlebih dapat meningkatkan lemak berbahaya di sekitar perut dan organ.
Menyebabkan resistensi insulin
Minuman bersoda yang mengandung gola dapat membuat sel-sel cenderung menjadi resisten terhadap efek insulin. Bila hal itu dibiarkan, maka akan mengganggu fungsi sistem metabolik. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menyebabkan penyakit diabetes khususnya tipe 2 dan penyakit jantung.
Bersifat adiktif
Ketika seseorang mengonsumsi gula, maka dopamin akan dilepaskan di otak untuk memberi perasaan senang. Otak akan otomatis merekam peristiwa termasuk saat konsumsi minuman bersoda. Dengan begitu, orang cenderung senang terus menerus mengonsumsi minuman tersebut karena membawa efek menyenangkan.
Meningkatkan risiko sejumlah penyakit
Asupan gula berlebih bisa meningkatkan beberapa faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular seperti jantung. Tak sampai di situ, fruktosa yang terkandung di minuman bersoda dapat meningkatkan kadar asam urat sehingga peluang untuk mengalami encok menjadi lebih besar karena terjadi peradangan. Selain itu, sebuah penelitian mengungkapkan kadar gula darah berlebih karena asupan minuman manis seperti minuman bersoda dapat meningkatkan risiko demensia. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan ini berkaitan erat dengan risiko kanker terutama kanker pankreas, endometrium, dan kolorektal.
Menyebabkan pembusukan gigi
Soda bergula tidak baik untuk gigi karena mengandung asam seperti asam fosfat dan asam karbonat. Asam-asam tersebut menciptakan lingkungan yang sangat asam di dalam mulut sehingga membuat gigi rentan terhadap pembusukan. Kombinasi asam dengan gula dapat meningkatkan bahaya.
(dno)
https://lifestyle.okezone.com/read/2018/05/08/481/1895909/minuman-soda-bisa-picu-penyakit-mengerikan-ini-7-faktanyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Minuman Soda Bisa Picu Penyakit Mengerikan, Ini 7 Faktanya!"
Post a Comment