Teh yang berasal dari tanaman camelia sinensis tak bisa dilepaskan dari kekaisaran China. Karena pada masa Dinasti Tang (618-907 Masehi), teh dijadikan minuman kesehatan.
Zaman Dinasti Tang ini teh mengalami perkembangan yang sangat pesat dan berubah menjadi minuman bergengsi kalangan istana. Pada masa itu teh yang digunakan berbentuk bubuk yang dipadatkan menjadi bongkahan. Dari dinasti ini pula dipercaya kedai teh pertama kali muncul.
Foto: Istock |
Kini teh bukan hanya air teh yang diseduh dari daun teh yang dikering saja. Teh juga dibuat bubuk dikemas dalam kantong. Kemudian teh mulai dicampur dengan aneka buah dan bunga.
Cara menikmati teh bukan hanya air teh saja. Orang Inggris dan India menambahkan dengan susu. Demikian juga dengan orang Thai. Penyajiannya bukan hanya panas tetapi juga dingin.
Foto: Istock |
Menikmati teh kini tak harus dalam sebuah afternoon tea dengan suasana formal. Tetapi dengan banyak gerai-gerai teh kekinian, minum teh bisa kapan saja dan di manapun. Harganya juga makin terjangkau. Rasanya kaya variasi dan asyik dinikmati.
Kalau mau menyeduh teh sendiri kini banyak peralatan bagus dan modern. Jenis air dan suhu airnya juga harus pas. Agar air teh yang dihasilkan juga enak aroma dan rasanya.
Foto: Istock |
Ulasan seputar teh dari yang klasik hingga kekinian akan dibahas di detikFood selama minggu ini. Pantau detikfood untuk mendapatkan info terkini seputar teh. (dvs/odi)
https://food.detik.com/info-kuliner/d-3887006/dari-minuman-kaisar-hingga-minuman-kekinian-millennialBagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Minuman Kaisar hingga Minuman Kekinian Millennial"
Post a Comment